Hamil menjadikan setiap calon ibu merasakan kuatir pada
saat si janin bergerak atau ada gerakan di perut. Seperti denyutan yang tidak
biasa. Padahal denyutan yang dirasakan pada perut itu seringkali disebabkan
oleh gerakan janin, tendangan janin atau cegukan janin.
Pergerakan janin pada tiap ibu hamil tidak selalu sama.
Pergarakan janin bisa dirasakan oleh ibu hamil pada usia kehamilan 13-25
minggu. Wanita yang sudah pernah menjalani kehamilan cenderung merasakan
pergerakan janin lebih awal daripada wanita yang hamil pertama kali.
Umumnya bayi dirasakan mengalami cegukan pada usia
kehamilan 24 minggu. Pergerakan janin juga sudah mulai nyata dengan terlihat
kedutan pada perut dan semakin sering. Seiring berjalannya usia kehamilan,
gerakan akan semakin aktif dan keras. Cegukan pada bayi bisa terjadi beberapa
kali dalam sehari. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti namun diduga
berkaitan dengan pematangan paru. Cegukan merupakan refleks yang normal pada
kehamilan.
Namun perlu diketahui ibu, bahwa cegukan seharusnya tidak
terjadi setiap hari pada usia kehamilan di atas 32 minggu. Cegukan yang terjadi
setiap hari dan berlangsung lebih dari 15 menit memerlukan pemeriksaan dokter
karena mungkin terjadi gangguan pada tali plasenta. Karena itu jangan menunggu
lama-lama untuk pergi memeriksakan ke dokter spog untuk melihat perkembangannya
dan juga dapat melihat dengan jelas melalui USG.
Pengapuran atau kalsifikasi plasenta merupakan proses
penuaan yang normal pada plasenta. Kalsifikasi plasenta dapat terlihat dengan
pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini bisa menghasilkan interpretasi yang berbeda
karena hasil pemeriksaan USG tergantung pada pemeriksa (operator dependent).
Kalsifikasi plasenta memiliki derajat atau grade sebagai berikut:
Derajat 1,
terjadi pada usia kehamilan 31-32 minggu.
Derajat 2,
terjadi pada usia kehamilan 36-37 minggu.
Derajat 3,
terjadi pada usia kehamilan 38 minggu.
Derajat kalsifikasi yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan, bisa sebagai tanda dari adanya penyakit atau masalah pada kehamilan
seperti kelahiaran prematur, plasenta previa, berat lahir yang kurang, diabetes
atau tekanan darah tinggi. Untuk itu sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter
yang memeriksa mengenai penatalaksanaan selanjutnya, karena dokter tersebut
yang mengetahui derajat kalsifikasi pada plasenta.
Ini
beberapa saran untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat, berikut anjurannya:
- Menjaga pola makan yang baik. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang. Hindari makanan mentah atau kurang matang.
- Batasi atau hindari minuman berkafein dan bersoda.
- Menghindari minuman beralkohol, merokok atau asap rokok.
- Melakukan peregangan atau berolahraga ringan secara teratur.
- Cukup tidur dan istirahat. Bisa juga mencoba relaksasi seperti meditasi atau yoga. Sangat penting juga untuk menjaga emosi dan stress.
Calon ibu harus sadar, bahwa stress sangat;ah berpengaruh
kepada janin. Karena itu, bolehlah saat hamil ini para calon ibu easy going aja
dengan kejadian atau apapun yang tidak berhubungan dengan kehamilan. Terhadap
kehamilan juga jangan terlalu kuatir. Caranya bisa dengan membaca-membaca
artikel kehamilan seperti ini, jadi tidak menjadikan calon ibu bertanya-tanya
dan mengakibatkan ketakutan dan stress.
Selalu berbincang kepada suami juga akan membuat calon
ibu merasa tenang. Dan tidak pernah meninggalkan waktu untuk berdoa bersyukur
juga ya ibu-ibu untuk nikmat anugrah Tuhan kepada kita atas anak yang di
berikanNya. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment