Melahirkan secara normal dan keadaan ibu dan bayi
sehat-sehat adalah impian semua orang tua. Karena itu siperlukan kehati-hatian
untuk setiap kehamilan. Jangan malas membaca artikel-artikel yang berkaitan
dengan penjelasan-penjelasan kehamilan seperti artikel di blog ini http://ibuhamil777.blogspot.com. Ibu hamil biasanya akan merasa gatal pada bagian perut,
terutama ketika usia kandungan sudah masuk 23 minggu. Kondisi ini sebenarnya
sangat wajar dan hampir semua ibu hamil akan mengalaminya. Gatal pada kulit
bisa menjadi masalah iritasi kulit yang wajar, namun juga bisa menggambarkan
masalah kesehatan lain yang lebih serius seperti gangguan kehamilan lainnya.
Ciri kehamilan bermasalah ini bisa terjadi sejak awal kehamilan yang bisa
menjadi pemicu penyebab janin cacat sejak dalam kandungan. Berikut ini beberapa
informasi yang berhubungan dengan masalah gatal pada perut ibu hamil.
Penyebab Perut Gatal Saat Hamil
Pada dasarnya ibu hamil bisa merasakan gatal di perut
karena berhubungan dengan perubahan tubuh selama hamil. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
Tubuh ibu hamil memiliki perubahan hormon yang sangat
jelas, dibandingkan wanita yang tidak sedang hamil. Meningkatkan kadar hormon
estrogen yang cukup tinggi menyebabkan bagian perut menjadi lebih gatal
dibandingkan bagian tubuh yang lain. Terkadang rasa gatal menjadi lebih parah
jika sifat kulit lebih kering.
Perubahan elastisitas kulit pada bagian perut juga bisa menyebabkan rasa gatal
yang cukup kuat. Karena itu ibu hamil yang sudah terkena penyakit eksim bisa terkena
dampak yang lebih buruk akibat gatal yang parah. Termasuk jika ibu hamil
memiliki stretch mark yang cukup parah sehingga perlu melakukan cara
menghilangkan stretch mark saat hamil. Namun kondisi seperti ini biasanya akan
pulih setelah ibu melahirkan.
2. Penyakit PUPPP
(Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy)
Penyakit papula pruritus urtikaria dan plak kehamilan
juga akan ditandai dengan rasa gatal pada bagian perut, bintik merah, benjolan
merah dan terlihat seperti sarang – sarang merah di bagian perut. Penyakit ini
biasanya akan muncul pada saat ibu masuk trimester ketiga dan bisa juga terjadi
sejak awal kehamilan. Penyakit ini biasanya banyak ditemukan pada ibu hamil
yang mengandung bayi kembar. Dan
penyakit ini termasuk kondisi yang aman karena tidak menyebabkan efek untuk
bayi, meskipun bercak gatal bisa menyebar hingga bagian tubuh yang lain.
Tindakan Perawatan:
- PUPPP biasanya akan sembuh sendiri setelah bayi lahir dan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 minggu setelah melahirkan.
- Gunakan pelembab yang aman untuk kulit dan bayi, dan hindari beberapa bahan pelembab yang mengandung asam salisilat, retinol, dan asam tropik.
- Gunakan krim steroid seperti krim hidrokortison (harus dengan resep dokter).
- Obat antihistamin (cetirizine dan benadryl), harus dengan resep dokter.
- Obat steroid oral untuk kondisi gatal yang lebih parah.
3. Penyakit
Pemphigoid Gestationis
Penyakit pemphigoid gestationis juga bisa menyerang ibu
hamil namun penyakit ini sangat jarang terjadi. Awalnya penyakit ini ditandai
dengan bintik merah yang kemudian pecah lalu menjadi sangat gatal dan area
gatal akan terlihat lebih luas. Penyakit ini juga akan tampak seperti penyakit
cacar saat hamil. Penyakit akan mulai menyerang ibu hamil pada saat masuk
trimester kedua dan trimester ketiga. Lesi pecah akan muncul terutama di bagian
pusar dan bisa menyebar hingga lengan, telapak kaki dan tangan. (baca juga:
bahaya cacar air bagi ibu hamil – bahaya herpes bagi ibu hamil)
Resiko : ibu hamil dengan gangguan penyakit ini bisa
mengalami kelahirkan prematur, janin tidak berkembang, pertumbuhan janin yang
lebih lambat, bintik merah pada kulit bayi dan kematian bayi setelah lahir.
Pemicu: kehamilan pertama dengan kondisi penyakit ini
bisa lebih parah pada kehamilan berikutnya dan resiko pemakaian pil KB sebagai
alat kontrasepsi.(baca: efek samping pil KB)
Perawatan:
- Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, namun perawatan yang tepat untuk mengatasi gejala bisa membantu ibu hamil.
- Obat kortikosteroid dalam bentuk pil atau krim bisa diresepkan dokter untuk mengatasi gejala agar tidak lebih parah.
- Obat – obatan yang bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh seperti antibiotik dan obat anti peradangan. (harus dengan resep dokter).
- Mengikuti gaya hidup yang sehat selama hamil dengan minum jus untuk ibu hamil dan mengkonsumsi makanan bergizi untuk ibu hamil.
4. Penyakit
Prurigo Kehamilan
Penyakit prurigo kehamilan bisa menyerang ibu hamil yang
sudah masuk trimester ketiga atau sejak awal kehamilan. Penyakit ini akan
ditandai dengan munculnya gejala bintik kecil seperti bekas gigitan serangga.
Kemudian luka bintik kecil ini bisa pecah dan meluas karena digaruk dengan
tangan. Prurigo bisa sembuh setelah bayi lahir dan paling lama tiga bulan
setelah melahirkan. Meskipun prurigo bisa muncul pada kehamilan berikutnya,
namun penyakit ini tidak menyebabkan resiko berbahaya pada bayi dan ibu hamil.
Perawatan:
- Dokter bisa memberikan obat topikal dan antihistamin yang benar-benar aman untuk ibu hamil dan janin. Ibu hamil jangan memilih obat sendiri dan obat sebaiknya didapatkan dari resep dokter.
- Obat steroid yang diminum bisa menyembuhkan namun hanya untuk prurigo yang parah. Namun untuk obat ini dibutuhkan resep dari dokter yang merawat selama kehamilan.
5. Penyakit
Impetigo Herpetiformis
Penyakit impetigo herpetiformis memang mirip seperti
virus herpes yang bisa menyerang ibu hamil dan menyebabkan rasa gatal pada
perut yang sangat parah. Namun sebenarnya penyakit ini tidak termasuk herpes
dan lebih mirip dengan penyakit kulit psoriasis. Gejala penyakit ini diawali
dengan munculnya bintik merah kecil yang berisi nanah. Kemudian ruam nanah akan
menjadi lebih besar dan bisa muncul pada semua bagian perut, payudara,
selangkangan, paha, ketiak dan pantat. Penyakit ini lebih sering menyebabkan
rasa sakit dibandingkan rasa gatal yang kuat. (baca juga: herpes zoster pada
ibu hamil)
Gejala parah: dalam kondisi yang lebih berat maka
penyakit bisa menyebabkan kondisi gejala yang lebih buruk seperti diare saat
hamil, mual, muntah, demam saat hamil, morning sickness yang parah dan
menggigil. Karena kemungkinan beberapa komplikasi maka ibu dan janin harus
mendapatkan pengawasan yang lebih ketat dari dokter yang merawat.
Perawatan:
- Obat kortikosteroid sistemik yang harus diberikan oleh dokter dengan resep.
- Obat antibiotik yang langsung dioleskan pada bagian kulit seperti salep mupirocin. Obat ini bisa masuk ke dalam lapisan kulit dan membutuhkan resep dokter dalam pemakaiannya.
- Obat antibiotik oral yang diminum jika antibiotik salep tidak bisa mengurangi gejala. Obat ini untuk mengurangi resiko infeksi yang lebih parah dan pengaruh alergi pada ibu hamil.
6. Penyakit ICP
(Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy)
Penyakit ICP adalah salah satu efek penyakit akibat
terjadinya gangguan hati atau liver pada ibu hamil. Hal ini terjadi ketika
cairan empedu tidak bisa mengalir ke bagian hati dan mulai membentuk lapisan
garam pada empedu. Kemudian efeknya akan menyebabkan penumpukan garam pada
kulit yang akan terasa sangat gatal. Ruam merah yang lebih parah akan muncul
pada bagian perut dan bahkan semua bagian tubuh termasuk telapak kaki dan
telapak tangan. Ibu hamil juga bisa mengalami gejala yang lebih parah seperti
tidak nafsu makan, mual, muntah dan malas untuk melakukan berbagai aktifitas.
Resiko komplikasi: penyakit ini termasuk jenis penyakit
yang bisa menyebabkan komplikasi seperti janin yang meninggal dalam kandungan
atau bayi meninggal setelah dilahirkan. Karena itu ibu hamil dengan komplikasi
ICP harus melakukan USG dan pemantauan kesehatan secara teratur. Termasuk
melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi hati dan perawatan yang efektif
untuk ibu dan janin.
Perawatan:
- Pemeriksaan hati selama kehamilan setiap dua minggu sekali sesuai dengan jadwal yang telah disetujui oleh dokter.
- Pemeriksaan janin dengan USG untuk mengetahui tahapan pertumbuhan bayi dan pemeriksaan jantung bayi.
- Krim anti gatal dan pelembab bisa digunakan untuk mengurangi rasa gatal yang berlebihan.
- Mengurangi konsumsi lemak saat hamil untuk mengurangi resiko gatal yang berlebihan.
- Menggunakan pakaian yang ringan seperti bahan katun dan longgar kulit perut tidak terlalu terkena gesekan kain.
- Penggunaan obat anti gatal seperti klorfeniramin bisa diberikan jika rasa gatal telah menyebabkan ibu hamil sulit tidur.
- Terapi dengan obat ursodeoxycholic acid bisa diberikan untuk meningkatkan fungsi hati ibu hamil dan mengurangi resiko kematian bayi.
- Pemberian suplemen vitamin K yang dibutuhkan untuk membantu koagulasi darah dan mengurangi resiko penyakit kuning pada ibu hamil dan janin.
- Keputusan pilihan untuk melahirkan normal atau cesar harus dilakukan jika ada dampak serius ICP pada bayi seperti resiko kematian bayi, gangguan detak jantung pada bayi dan masalah kematangan paru pada bayi.
Tips Perawatan Perut Gatal saat Hamil
- Jangan pernah menggaruk berlebihan pada bagian perut yang gatal. Menggaruk justru bisa meningkatkan rasa gatal dan menyebabkan iritasi yang berlebihan.
- Gunakan pelembab alami atau obat pelembab khusus yang bisa membantu kulit menjadi lebih lembab, tidak kering dan bisa membuat kulit perut lebih nyaman.
- Jika mendapatkan resep obat anti gatal dari dokter maka minum atau gunakan obat atau krim salep secara teratur untuk mengurangi rasa gatal berlebihan.
- Penggunaan vitamin E untuk menjaga kondisi kulit selama hamil bisa dilakukan, namun lebih baik jika jenis vitamin yang dikonsumsi telah diresepkan oleh dokter yang merawat. (baca juga: manfaat vitamin E untuk ibu hamil – vitamin E bagi ibu hamil)
- Lakukan perawatan rumah seperti mandi dengan air hangat yang lembut namun hindari berendam berlebihan saat hamil.
- Gunakan pengatur kelembapan udara di dalam kamar tidur untuk menjaga agar kulit tetap sehat, tidak kering dan mengurangi resiko alergi.
- Jika terasa lebih gatal dan menyebabkan ibu hamil sulit tidur maka cobalah untuk mengompres dengan kain lembut yang telah dimasukkan dalam air dingin.
- Gunakan pakaian sehari-hari yang ringan seperti pakaian dengan bahan katun, lembut dan tidak ketat.
- Jangan mandi dengan air panas karena air panas bisa menyebabkan gatal lebih parah, suhu hangat masih diperbolehkan namun jangan berendam saat gatal menyerang.
- Gunakan jenis sabun mandi yang lembut dan aman seperti sabun mandi yang diperkaya dengan bahan pelembab alami.
Cara Mencegah Perut Gatal Saat Hamil
Ada beberapa kondisi penyakit yang menyebabkan perut ibu
hamil terserang rasa gatal. Pada dasarnya penyakit ini disebabkan oleh kondisi
bawaan dan penyakit tertentu seperti gangguan fungsi hati pada ibu hamil. Jika
rasa gatal berhubungan dengan kondisi kehamilan maka rasa gatal sangat sulit
untuk dicegah. Hanya saja ibu hamil bisa mencoba untuk merawat kulit dengan
baik dan menggunakan pakaian yang longgar dan ringan untuk mencegah gatal yang
berlebihan. (baca juga: hiperpigmentasi saat hamil)
Nah, jadi ada banyak kondisi yang menyebabkan rasa gatal
pada perut ibu hamil. Setiap penyebab kondisi gatal membutuhkan perawatan yang
berbeda. Untuk mencegah berbagai resiko pada ibu hamil dan janin yang
berhubungan dengan rasa gatal maka pemeriksaan dokter tetap disarankan. Karena dokter
dapat melihat langsung kulit yang gatal atau bahkan menyarankan untuk melakukan
test Lab. Hanya saja awalnya calon Ibu harus tetap rajin membaca dulu
artikel-artikel seperti ini, karena pasti sangat membantu. Jangan terus panic,
karena akan menambah masalah lain lagi. Semoga artikel ini membantu, terima
kasih.
No comments:
Post a Comment