Melahirkan secara normal dan keadaan ibu dan bayi
sehat-sehat adalah impian semua orang tua. Karena itu siperlukan kehati-hatian
untuk setiap kehamilan. Jangan malas membaca artikel-artikel yang berkaitan
dengan penjelasan-penjelasan kehamilan seperti artikel di blog ini http://ibuhamil777.blogspot.com. Menghitung usia kehamilan sangatlah mudah apabila bunda
mengetahui kapan haid terakhir terjadi. Begitu pula sebaliknya, akan lebih
sulit jika bunda lupa tanggal terakhir haid. Lantas, bagaimana cara menghitung
usia kehamilan pada kedua kondisi ini?
Pertama-tama kita harus paham terlebih dahulu tentang
proses kehamilan. Bahwa kehamilan terjadi ketika ada pembuahan (konsepsi)
antara sel telur dan sperma yang terjadi sekitar pertengahan siklus haid.
Ingat, siklus haid wanita rata-rata setiap 28 hari sekali, dimana hari
pertamanya dihitung mulai dari hari pertama haid.
Jika kita berfikir logis, maka menghitung usia kehamilan
dapat dimulai pada hari atau tanggal ketika konsepsi terjadi. Tapi ternyata
tidak, sangat sulit bagi kita mengetahui kapan waktu persis konsepsi terjadi.
Apalagi bunda memiliki riwayat menstruasi yang tidak teratur. Meski dikatakan
proses pembuahan terjadi di pertengahan siklus haid (disebut juga masa subur),
namun pada kenyatannya hal itu tidak serta merta terjadi persis pada hari
ke-14, melainkan ada rentang waktu dari hari ke-11 hingga 21.
Nah,
lalu apa yang menjadi patokan dalam menghitung usia kehamilan dengan akurat?
Melihat kondisi seperti ini, maka para ahli kandungan di
seluruh dunia sepakat bahwa usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid
terakhir atau disingkat dengan HPHT. Ingat, hal ini berbeda dengan hari
berakhirnya haid atau selesai mens. HPHT adalah hari pertama keluarnya darah
haid pada periode menstruasi yang terkahir sebelum akhirnya Anda tidak haid
lagi karena hamil.
HPHT menjadi patokan karena hal ini umumnya diketahui dan
tercatat dengan baik, sehingga tanpa pemeriksaan pun tenaga medis dan bunda
sendiri dapat menghitung usia kehamilan. Jadi apabila bunda ingin mengetahui
berapa usia kehamilan saat ini? maka ingatlah tanggal dan bulan siklus haid
terakhir. Jadikan tanggal hari pertama keluar darah mens pada siklus haid
tersebut sebagai awal perhitungan sampai tanggal yang sekarang. Hari, minggu,
bulan, atau trimester yang diperoleh itulah usia kehamilan saat ini.
Lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah ini:
Pada tanggal 10 Januari 2018, Ibu A sudah telat bulan
sekitar satu minggu dari jadwal haid yang seharusnya. Akhir diputuskan untuk
melakukan tes kehamilan dengan tespek (test pack), lalu terlihat hasil
tespeknya menunjukkan 2 garis alias positif. Ibu A ingat menstruasi terakhirnya
dimulai dari tanggal 03 Desember 2017.
Berapakah usia kehamilannya?
Jawaban: Usia kehamilan ibu A adalah jarak antara 03
Desember 2017 sampai 10 Januari 2018, yaitu: 38 hari atau setara dengan 5
minggu 4 hari (menginjak 6 minggu). Meski menginjak 6 minggu, namun umur yang
dipakai adalah minggu sempurna yaitu 5 minggu. Bila ingin mengonversi menjadi
bulan, maka sama dengan 1 bulan 1 minggu yang masih masuk dalam trimester I
(satu).
Ingat, satu bulan sama dengan 4 minggu, dan satu
trimester sama dengan 3 bulan. Untuk lebih jelasnya lihatlah tabel satuan dalam
menghitung usia kehamilan berikut ini:
Trimester
Bulan Minggu
Pertama satu
1-4
dua 5-8
tiga
9-13
Kedua empat
14-17
lima
18-21
enam
22-26
Ketiga tujuh
27-30
delapan
31-35 sembilan 36-40
Bagaimana
Cara Menghitung Taksiran Persalinan?
Tanggal taksiran persalinan (TP) dihitung dengan
menambahkan 40 minggu (yaitu 280 hari) ke hari pertama haid terakhir (HPHT).
Perhitungan ini dilakukan dengan asumsi bahwa bunda memiliki siklus haid 28
hari. Keluarnya darah haid sampai masa ovulasi atau masa subur dihitung sebagai
dua minggu pertama kehamilan karena ovulasi berlangsung dua minggu setelah
HPHT.
Dengan demikian, apabila bunda melahirkan pada perkiraan
tanggal jatuh tempo di atas, maka sesungguhnya usia janin adalah 38 minggu, dan
bukan 40 minggu. Namun karena kita telah sepakat di awal tadi, maka usia
kehamilan tetap dianggap 40 minggu.
Mudahnya, ketika jadwal haid tiba namun bunda tidak
mengalami menstruasi dan ternyata hamil, maka pada saat itu usia kehamilannya
sudah empat minggu (saat keluar darah menstruasi dan ovulasi ikut masuk dalam
perhitungan). Jika dirasa sulit dalam menghitungnya, maka lebih mudah gunakan
rumus dari Naegele.
Ketentuan rumus Naegele dalam menghitung Hari Perkiraan
Lahir (HPL) jika siklus haid 28 hari dan teratur:
- Tanggal hari pertama haid terakhir ditambah (+) 7, bulannya dikurangi (-) 3, dan tahunnya ditambah (+) 1.
- Jika bulan tidak bisa dikurangi 3 (januari-maret), maka bulan ditambah 9 dan tidak ada penambahan pada tahun.
Adapun bagi bunda yang
memiliki siklus menstruasi selain 28 hari maka rumus nya menjadi: HPL = HPHT +
9 bulan + (lama siklus haid – 21 hari).
Jika tidak mengetahui HPHT bagaimana cara menghitung usia
kehamilannya? Dalam hal ini sangat sulit bagi bunda untuk melakukan
penghitungan sendiri tanpa bantuan dokter atau bidan. Oleh sebab itu, sebaiknya
periksakan kehamilan Anda. Pemeriksaan yang dilakukan dokter atau bidan dalam
menentukan usia kehamilan diantaranya melakukan pemeriksaan fundus uteri atau
tingginya puncak rahim, dan juga USG.
Cara menghitung usia kehamilan dengan memeriksa fundus
Kita bisa mengetahui minggu kehamilan dengan memeriksa
ukuran rahim. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter atau bidan, karena merekalah
yang sudah terlatih dalam menentukan tingginya fundus uteri. Pada usia
kehamilan 12 minggu, fundus setinggi di atas panggul. Setelah 18 minggu, jarak
(dalam cm) antara fundus dan tulang kemaluan akan sama dengan jumlah minggu
sejak HPHT. Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus berada tepat di umbilikus
(pusar).
Lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini:
Usia
kehamilan Tinggi fundus uteri
12 minggu 1/3
di atas simpisis
16 minggu ½
simpisis-pusat
20 minggu 2/3
di atas simpisis
24 minggu Setinggi
pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus
Jadi pemeriksaan ini hanya memberi gambaran kasar tentang
usia kehamilan dalam minggu. Oleh sebab itu, cara menghitung usia kehamilan
dengan metode ini terbilang kurang akurat, terlebih ketika bunda memiliki
kehamilan kembar, obesitas, tumor rahim, atau fundus yang lebih tinggi atau
lebih rendah dari yang seharusnya.
Nah,
lalu apa yang dilakukan dokter untuk mengetahui usia kehamilan dengan akurat?
Jawabannya adalah USG. Ya, bagi bunda yang tidak
mengetahui persis kapan HPHT atau menstruasi sebelumnya tidak teratur, maka USG
dapat diandalkan untuk menentukan usia kehamilan saat ini dan juga perkiraan
hari persalinan. Melalui USG dokter akan melihat dan mengukur kantung kehamilan
dan pertumbuhan janin untuk memperkirakan usia kehamilan.
Oleh sebab itu, setidaknya ada 3 cara menghitung usia
kehamilan dengan USG, yaitu:
- Mengukur diameter kantong kehamilan (GS=gestational sac) pada ibu hamil muda kira-kira 6-12 minggu kehamilan.
- Mengukur jarak kepala-bokong janin (GRI=grown rump length) pada usia kehamilan 7-14 minggu dibandingkan dengan standar acuan.
- Mengukur diameter kepala janin atau Diameter biparietal (BPD=Biparietal Diameter) pada usia kehamilan diatas 12 minggu.
Waktu terbaik untuk memperkirakan usia kehamilan dengan
menggunakan ultrasonografi (USG) adalah antara minggu ke-8 sampai 18 kehamilan.
Bagi bunda yang sudah mengetahui pasti HPHT dan melakukan USG, maka apabila
tidak ada banyak perbedaan hasil perhitungan usia kehamilan antara USG dan
HPHT, maka dokter menggunakan HPHT sebagai acuan dalam menentukan hari
perkiraan lahir (HPL).
Nah, dengan mengetahui usia kehamilan, maka akan
mempermudah bagi petugas medis untuk menentukan jadwal pemeriksaan sesuai
standar kebutuhan berdasarkan usia kehamilan. Kita pun menjadi lebih siap,
mempersiapkan segala sesuatunya hingga persalinan tiba. Dan yang penting jangan
panic atau kebawa pikiran sampai sakit, enjoy dan tetap berdoa saja. Karena itu
akan membawa energy positif bagi Ibu untuk modal persalinan nanti. Semoga bermanfaat
ya ibu-ibu. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment