Gangguan Kehamilan by hamil777 |
Gangguan kehamilan sering menyertai kehamilan seseorang,
hampir semua ibu hamil mengalaminya dan beberapa diantaranya bisa berbahaya.
Sayangnya tidak semua wanita hamil mengetahui apa saja gangguan yang bisa
terjadi pada ibu hamil.
Minimnya pengetahuan ibu hamil tentang
gangguan-gangguan yang bisa terjadi saat kehamilan membuat ibu hamil tidak
menyadari jika kehamilannya mengalami gangguan. Tidak hanya itu saja, yang
memprihatinkan adalah saat gangguan itu datang ibu hamil tidak tahu apa yang
harus dilakukannya.
Penanganan lambat akan membuat ibu hamil rentan untuk
kehilangan kandungannya. Karena itulah, sebaiknya ibu hamil tahu apa saja yang
bisa mengganggu kehamilannya.
Gangguan kehamilan banyak yang membahayan bagi kesehatan
janin dan juga bagi ibu hamil sendiri. Dalam masa kehamilan ibu hamil akan
mengalami banyak gangguan, mulai gangguan ringan sampai dengan gangguan berat.
Semua gangguan yang datang dan terjadi sebaiknya perlu diwaspadai dan
diketahui.
Berikut ini berbagai macam gangguan yang bisa terjadi
pada ibu hamil.
1.
Mual Dan Muntah
Ibu hamil dengan usia yang masih sangat muda akan
mengalami masa-masa ngidam. Ngidam adalah kondisi dimana ibu hamil merasakan
tubuhnya tidak nyaman, perut tidak bersahabat, lemas, mudah lelah, mual dan
muntah saat pagi hari. Mual dan muntah adalah hal wajar. Yang tidak wajar
adalah saat mual dan muntah terjadi berkepanjangan sampai usia kandungan lebih
dari tiga bulan ke atas.
Ciri-Ciri Ibu Hamil Dengan Mual Dan Muntah.
Tidak semua ibu hamil akan mengalami mual dan muntah. Hal
itu dikarenakan kondisi fisik seseorang berbeda antara satu yang lainnya.
Ciri-ciri ibu hamil dengan masa ngidam adalah sebagai berikut ini :
·
Pagi hari ibu hamil merasakan pusing dan
pandangan berkunang-kunang.
·
Mual saat pagi hari atau mual saat mencium
bau dapur.
·
Muntah saat malam hari dan saat pagi hari,
terutama jika memakan makanan seperti nasi, sayur dan daging.
·
Ibu hamil merasakan nyeri di ulu hati.
·
Berat badan ibu hamil menurun tajam.
·
Tidak memiliki nafsu makan karena muntah yang
terus menerus.
Penyebab
Ibu Hamil Mual Dan Muntah:
Belum diketahui secara pasti mengapa ibu hamil bisa mual
dan muntah. Namun perkiraan medis mengatakan bahwa jika seorang wanita yang
memiliki riwayat maag atau penyakit lambung saat hamil akan mengalami mual dan
juga muntah.
Cara
Mendiagnosa:
Untuk mengetahui apakah muntah tersebut karena kehamilan
atau penyakit lambung bidan akan mengecek kondisi lambung ibu hamil. Caranya
adalah mengetuk ulu hati dan meraba perut ibu hamil.
Cara
Mengatasi:
Setelah mengetahui penyebab mual dan muntah ibu hamil.
Bidan akan memberikan resep anti mual jika memang itu murni akibat kehamilan.
Namun jika karena maag, bidan akan memberikan obat pereda dan penghilang sakit
maag.
2. Obesitas
Ibu hamil memang wajar jika badannya akan menanjak dari
bulan ke bulan. Bahkan saat hamil, ibu hamil berat badannya bisa naik sampai
dengan 10kg atau lebih. Hal tersebut adalah wajar karena di dalam kandungan
terdapat seroang janin yang terus berkembang dan membesar. Namun ada obesitas
yang tidak wajar. Ciri-cirinya adalah berikut ini.
Obesitas Yang
Tidak Wajar.
Jika ibu hamil mengalami hal-hal di bawah ini sebaiknya
mulai melakukan konsultasi kehamilan dan cek dokter, yuk perhatikan:
·
Dalam satu minggu atau beberapa hari saja
berat badan ibu hamil naik sampai 1 kg.
·
Tumit, tungkai kaki dan mata kaki mengalami
pembengkakan.
·
Mengalami hipertensi.
·
Sakit kepala disertai nyeri.
·
Pandangan menjadi berkunang-kunang.
Penyebabnya:
Jika ibu hamil mengalami gejala dan ciri-ciri di atas,
bisa jadi ibu hamil mengalami penyakit pre eklamsia.
Penyakit tersebut disebabkan oleh hal-hal di bawah ini :
·
Ibu hamil mengalami kerusakan pada pembuluh
darah.
·
Pembuluh darah pada plasenta rusak.
·
Kadar protein di dalam tubuh ibu hamil
rendah.
·
Radikal bebas.
·
Faktor keturunan.
·
Defisiensi gizi.
·
Inflames
·
Hipertensi
·
Diabetes
Melakukan
Diagnosa
Jika ibu hamil mengalami ciri-ciri di atas, ibu hamil
harus segera mengkonsultasikan kepada dokter. Dokter akan melakukan hal-hal
dibawah ini untuk mengetahui apakah itu pre eklamsia, eklamsia atau bukan.
Berikut Diagnosa yang akan dilakukan dokter :
·
Ibu hamil dengan kondisi kesehatan sebelumnya
baik-baik saja misalnya tekanan darah normal sampai usia kandungan 20 minggu.
·
Setelah 20 minggu, ibu hamil mengalami
hipertensi dan bobot naik dengan tajam.
·
Ibu hamil mengalami protenuria atau juga
oedema maka bisa dipastikan diagnosa tersebut mengarah ke pre eklamsia.
Pengobatannya:
Pengobatan harus dilakukan sedini mungkin bagi ibu hamil
yang mengalami pre eklamsia.
Caranya adalah sebagai berikut ini :
Pengobatan sendiri di rumah
Pengobatan ini bisa dilakukan oleh penderita itu sendiri
dengan cara istirahat cukup, menghindari garam, kontrol kehamilan rutin selama
2 kali seminggu dan mengkonsumsi obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Pengobatan di rumah sakit
Dokter akan melakukan penanganan dengan merawat pasien
dengan kamar anti silau dan tidak bising, memberikan makanan dengan sedikit
garam, memberikan cairan infus kurang lebih sebanyak 3000 cc, diberikan luminal
dengan dosis 4 x 30mg, oedoma juga bisa diberikan pada pasien.
Mengakhiri kehamilan
Memang gangguan selama kehamilan bernama pre eklamsia
banyak yang harus berakhir. Hal ini dikarenakan untuk menghindari penyakit
berubah menjadi eklamsia. Eklamsia jauh lebih berbahaya dibandingkan pre
eklamsia.
3.
Gangguan Pada Jantung
Ibu hamil banyak yang mengalami gangguan kesehatan yang
berhubungan dengan pernafasan. Hal itu bisa menjadi indikasi bahwa ibu hamil
mengalami penyakit vitium cordis atau gangguan pada jantungnya.
Ciri-Ciri. Gangguan jantung memiliki ciri-ciri sebagai
berikut ini :
·
Ibu hamil merasakan jantungnya berdebar-debar
tanpa sebab.
·
Ibu hamil mengalami sesak nafas, mulai dari
ringan sampai dengan sesak nafas berat.
·
Ibu hamil mudah lelah, jika sudah lelah
disertai dengan sesak nafas.
Penyebabnya:
Gangguan jantung disebabkan oleh aliran darah ke jantung
ibu hamil tidak lancar sehingga sistem kerja jantung terganggu.
Diagnosa:
Untuk mengetahui hal tersebut gangguan jantung atau tidak
ibu hamil harus berkonsultasi kepada dokter jantung. Melakukan rontgen, jika
dalam rontgen tersebut ada pembuluh darah yang tersumbat dokter ahli jantung
akan ambil tindakan dengan operasi kecil.
Pengobatan:
Pengobatan ini harus melibatkan dokter ahli jantung,
dokter akan melakukan operasi kecil untuk melancarkan sistem kerja jantung.
4.
Gangguan Pada Sistem Ginjal
Gangguan ini bisa terjadi pada ibu hamil. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut ini :
Ciri ciri yang harus diperhatikan adalah :
·
Ibu hamil sering demam.
·
Air seni berwarna kuning dan keruh.
·
Hipertensi
·
Mual dan muntah.
·
Sakit kepala disertai nyeri.
·
Pinggang nyeri.
Penyebabnya:
Banyak hal yang bisa menyebabkan gangguan ginjal terjadi
pada ibu hamil diantaranya adalah :
·
Ibu hamil kekurangan cairan atau kurang minum
ait putih.
·
Terlalu banyak duduk namun asupan mineral
tidak terjaga.
·
Minum minuman berenergi.
·
Minum minuman yang manis.
Diagnosa:
Untuk melakukan diagnosa adanya gangguan ginjal atau
tidak diperlukan tes lab. Tes lab itu akan menggunakan air seni ibu hamil.
Pengobatan:
Pengobatan harus dilakukan di rumah sakit. Hal yang akan
dilakukan dokter selama pengobatan :
·
Memberikan obat antibiotik.
·
Dalam kondisi parah ibu hamil akan diberikan
cairan intravena.
·
Ibu hamil akan diberikan cairan berupa
antibiotik.
5.
Hemoglobin Rendah
Pada tahap awal kehamilan, dokter akan melakukan tes
darah untuk megecek kadar hb dalam ibu hamil. Hb normal ibu hamil sekitar 11,5.
Kurang dari angka tersebut bisa dikatakan ibu hamil mengalami kadar hb yang
rendah. Hb rendah membuat ibu hamil terkena anemia.
Ciri-Ciri. Ibu hamil dengan anemia memiliki ciri-ciri
berikut ini :
·
Wajah ibu hamil terlihat pucat.
·
Mata berwarna merah.
·
Telapak tangan tidak merona merah namun
pucat.
·
Gampang lelah meski tidak beraktivitas berat.
·
Lesu
Penyebab:
Penyebab terjadinya anemia adalah dikarenakan kadar hb
yang rendah. Anemia bisa karena faktor keturunan, rendahnya asupan nutrisi ibu
hamil, pola makan tidak bagus dan
masih banyak lagi lainnya.
Diagnosa:
Untuk mengetahui ibu hamil anemia atau tidak hanyalah
dengan tes darah dan mengecek kadar hb ibu hamil.
Pengobatan:
Pengobatan bisa dilakukan dengan konsumsi makanan yang
mengandung banyak zat besi, menjaga pola makan dan tentunya minum obat penambah
darah.
6.
Diabetes
Ibu hamil sering mengalami kencing manis dikarenakan
konsumsi gula yang tidak terkontrol.
Ciri-Ciri. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
·
Mudah mengantuk dan lelah meski tidak
beraktivitas.
·
Berat badan menyusut.
·
Sering tidak bisa menahan kencing.
·
Sering buang air kecil pada saat malam hari.
·
Sering merasa kehausan.
·
Sering merasa lapar.
Penyebab:
Banyak hal yang bisa menyebabkan ibu hamil terkena
diabetes atau kencing manis:
·
Faktor keturunan atau genetik
·
Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung
gula berlebih.
Diagnosa:
Hanya ada satu cara untuk melakukan diagnosa apakah ibu
hamil mengalami diabetes atau tidak. Caranya adalah dengan melakukan tes darah.
Selain mengetahui kadar hb ibu hamil, tes darah bisa mengetahui kadar gula ibu
hamil, kolesterol dan juga kadar asam urat.
Pengobatan:
Pengobatan bisa dilakukan dengan menghindari mengkonsumsi
makanan dan minuman yang manis selain itu dokter akan memberikan obat penurun
gula darah.
7.
Ibu Hamil Mengalami Gangguan Gondok
Gondok ada di dalam kelenjar tyroid. Saat hamil, ibu
hamil banyak yang mengalami pembengkakan di kelenjar tyroid. Pembengkakan
tersebut dinamakan dengan penyakit gondok.
Ciri-ciri seorang ibu hamil terkena gondok
adalah sebagai berikut ini :
·
Mata ibu hamil menjadi sembab.
·
Kelopak mata menonjol.
·
Jari-jari gemetar.
·
Perasaan berdebar-debar.
·
Badan panas dan juga gerah.
·
Berkeringat
Penyebab:
Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang terkena
kelenjar gondok atau gangguan gondok. Penyebabnya adalah hal-hal di bawah ini :
·
Kekurangan zat yodium.
·
Kekurangan fosfor.
·
Kekurangan magnesium.
Diagnosa:
Untuk mendiagnosa ibu hamil terkena gangguan gondok atau
tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pada batang leher.
Selain itu dokter akan melakukan pendekatan terhadap pasien dengan menanyakan
gejala-gejala yang dialami.
Pengobatan:
Pengobatan yang akan dilakukan oleh dokter adalah dengan
memberikan asupan makanan yang beryodium, mengandung fosfor dan juga magnesium.
8.
Ibu Hamil Sering Pingsan
Pingsan merupakan hal yang wajar ketika ibu hamil
mengalami masa ngidam atau hamil muda. Namun akan menjadi tidak normal jika ibu
hamil mengalami pingsan disertai dengan kejang.
Ciri-ciri. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
·
Ibu hamil pingsan dalam waktu yang lama.
·
Ibu hamil kejang-kejang disertai dengan suhu
tubuh yang tinggi.
·
Ibu hamil mengalami sesak nafas.
·
Ibu hamil merasakan sakit kepala seperti
vertigo.
Penyebab:
Penyebab dari gejala di atas bisa disebabkan oleh hal-hal
di bawah ini :
·
Penyempitan pembuluh darah di otak.
·
Meningitis.
·
Encephatis.
·
Eklamsia.
Diagnosa:
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meneliti apa yang
menyebabkan ibu hamil mengalami kejang-kejang dan gejala seperti di atas. Untuk
melakukan diagnosa, ibu hamil akan dilakukan CT Scan atau rontgen otak.
Pengobatan:
Setelah mengetahui hasil CT Scan dokter akan melakukan
pengobatan sesuai dengan diagnosa penyakitnya. Kebanyakan penyakit yang
berhubungan dengan pembuluh darah di otak harus dilancarkan menggunakan operasi
kecil.
9.
Lendir Keluar Dari Vagina
Selama ini banyak ibu hamil yang mengalami keputihan.
Semua itu merupakan hal wajar yang bisa dialami oleh setiap ibu hamil. Yang
menjadi tidak wajar adalah keputihan
patologis.
Ciri-Ciri Keputihan Patologis:
·
Ibu hamil mengeluarkan cairan keputihan
berbau.
·
Gatal pada vagina.
·
Rasa panas pada vagina.
·
Cairan berwarna hijau atau kuning.
Penyebab:
Banyak keputihan patologis disebabkan oleh hal-hal di
bawah ini :
·
Jamur dan parasit.
·
Kurang menjaga daerah kewanitaan.
·
Memakai celana dalam ketat.
·
HPV
Diagnosa:
Untuk melakukan diagnosa apakah keputihan yang dialami
ibu hamil masih dalam tahap normal ataukah tidak. Dokter akan mengambil sampel
cairan keputihan ibu hamil. Setelah itu akan menelitinya di laboratorium.
Pengobatan:
Pengobatan akan dilakukan tergantung dengan seberapa
parah keputihan yang dialami oleh ibu hamil. Dokter akan memberikan cairan
antiseptik untuk digunakan cebok setiap harinya, dokter juga akan memberikan
obat antibiotik untuk dikonsumsi ibu hamil.
10.
Pendarahan
Pendarahan yang dialami oleh ibu hamil haruslah
diperhatikan dan diwaspadai. Pasalnya pendarahan merupakan kondisi serius dari
kehamilan seorang wanita.
Jika ibu hamil mengalami ciri-ciri seperti
berikut ini, ibu hamil harus memeriksakan diri ke dokter kandungan :
·
Dari liang rahim mengeluarkan lendir bersama
darah.
·
Darah yang dikeluarkan bisa sedikit atau
bahkan banyak seperti darah menstruasi.
·
Perut ibu hamil terasa mulas dan melilit.
Penyebab:
Penyebab dari pendarahan ibu hamil adalah berikut ini:
·
Adanya aktifitas fisik dan psikis ibu hamil
itu sendiri. Kelelalahan dan juga stres mendominasi.
·
Jatuh dan perut terbentur.
·
Gangguan pada ari-ari bayi.
Diagnosa:
Dokter akan memeriksa kandungan ibu hamil dengan
melakukan USG. Dokter akan melihat apakah kantung kehamilan masih utuh
melindungi bayi atau sudah pecah atau rusak. Jika kantung kehamilan berisi air
ketuban sudah pecah, janin harus dikeluarkan segera.
Pengobatan:
Jika kantung janin masih ada bersama air ketubannya
dokter akan memberikan obat penguat kandungan dan anti nyeri. Jika kantung
janin sudah pecah namun janin masih hidup, jalan satu-satunya dengan kelahiran
perematur. Jika janin ternyata sudah tidak bergerak, kuret adalah satu-satunya
jalan yang bisa dilakukan.
11.
Pecahnya Air Ketuban
Air ketuban merupakan air yang selalu bersama janin di
dalam kandungan. Ketuban merupakan pembungkus bayi yang akan melindungi bayi
dari serangan dari luar rahim. Ketuban tidak boleh pecah sebelum persalinan.
Ciri-Ciri Ketuban Pecah. Jika ibu hamil mengalami hal-hal
di bawah ini sebaiknya ibu hamil segera berkonsultasi dengan dokter kandungan :
·
Ada cairan seperti air seni yang keluar dari
liang rahim.
·
Bau air seni tersebut amis.
Penyebab:
Banyak hal yang bisa menyebabkan air ketuban menjadi
pecah. Penyebabnya adalah berikut ini :
·
Selaput rahim yang telah pecah dan diakibatkan
oleh adanya serviks yang lemah dan lembek. Seseorang yang memiliki riwayat
mulut rahim lemah biasanya mulut rahimnya akan mengalami penjahitan agar janin
yang belum waktunya dilahirkan tetap aman di dalam rahim.
·
Rahim mengalami infeksi.
·
Kehamilan kurang terawat dan terjaga.
·
Penyakit menular seksual misalnya saja
gonore, klamida, kutil kelamin dan masih banyak lagi lainnya.
·
Pola hidup tidak sehat.
·
Memiliki cairan ketuban yang berlebihan.
·
Trauma
·
Hamil anak kembar.
Diagnosa:
Untuk mendiagnosa diperlukan tindakan seperti USG
fungsinya adalah :
·
Untuk melihat masihkah ada air ketuban di
dalam rahim atau hanya tersisa sedikit saja. Berwarna keruh atau masih jernih.
·
Dokter akan melakukan USG untuk melihat
apakah janin dalam kondisi sehat atau lemas.
Pengobatan:
Tindakan medis sangat diperlukan untuk ibu hamil yang
mengalami air ketuban pecah dini. Tindakan medis yang akan dilakukan adalah
hal-hal di bawah ini :
·
Jika air ketuban di dalam kandungan masih
terpenuhi maka dokter akan menahan janin agar tetap berada di dalam rahim.
Menahannya dengan obat medis dan penguat kandungan, obat magnesium sulfat,
tokolitik dan juga antibiotik.
·
Istirahat total untuk membentuk cairan
ketuban kembali.
·
Jika air ketuban habis, dokter akan melakukan
tindakan dengan operasi maupun dengan cara normal.
Banyak sekali gangguan yang bisa terjadi selama
kehamilan. Oleh sebab itulah, ibu hamil harus tetap menjaga dan memperhatikan
kandungannya agar terhindar dari berbagai macam gangguan kehamilan. Jangan
malas membaca artikel-artikel seperti ini Ibu, supaya lebih paham dan bisa
meminimalisir terjadinya keguguran.
No comments:
Post a Comment